Pages

Optimalisasi Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa UPI dalam Mengimplementasikan Tri Dharma Perguruan Tinggi

      Sesuai dengan istilah yang melekat dalam diri mahasiswa yaitu agent of change, sejarah mencatat bahwa mahasiswa memegang peran penting dalam perubahan yang terjadi pada bangsa Indonesia ini. Sedikitnya ada lima momentum sejarah yang amat penting bagi bangsa ini: 1) Sumpah Pemuda pada tahun 1928, organisasi kepemudaan di seluruh nusantara menyatakan satu tekad bertumpah darah satu, tanah air indonesia, berbangsa satu bangsa indonesia, berbahasa satu bahasa Indonesia. 2) Kemerdekaan Indonesia yang diproklamasikan oleh Soekarno-Hatta pada 17 Agustus 1945 tak luput dari peran besar ‘golongan muda’ yang mendesak ‘golongan tua’ untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 3) Tumbangnya orde lama pada tahun 1966 oleh mahasiswa yang mengajukan tiga tuntutan rakyat: Bubarkan PKI beserta ormas-ormasnya, Perombakan kabinet DWIKORA, Turunkan harga dan perbaiki sandang-pangan. 4) Peristiwa Malari 1974 (malapetaka 15 Januari) di Jakarta yang berdemonstrasi antimodal asing, momentum ini bertepatan dengan kedatangan ketua IGGI dan puncaknya kedatangan PM Tanaka dari Jepang. 6) Tumbangnya orde lama pada tahun 1998 yang puncaknya terjadi pada 21 Mei 1998 di mana presiden Soeharto yang telah berkuasa selama kurang lebih 32 tahun mengakhiri masa kepemimpinannya di tangan mahasiswa. 

    Dengan melihat bukti sejarah yang revolusioner tersebut menjadi suatu bukti bahwa mahasiswa merupakan suatu golongan berbeda yang berada ditengah masyarakat yang bisa dikatakan sebagai golongan terdidik. Oleh kareana itu mahasiswa harus mampu menyikapi permasalahan yang berada disekitarnya sebagai bukti bahwa mahasiswa memiliki sense of social yang tinggi dengan pola gerak yang menunjukan ke-intelektualitasannya. Namun pertanyaannya apakah mahasiswa hari ini masih memiliki keidealisan seperti dulu? Mengingat banyak mahasiswa saat ini yang berada ditengah masyarakat bukan menjadi solusi bagi permasalahan sosial, akan tetapi malah menjadi “masalah sosial” itu sendiri. Contohnya adalah tawuran. Dll.
Mengingat bahwa mahasiswa adalah generasi penerus bangsa, maka diperlukan sebuah pola gerak yang menunjukan bahwa mahasiswa memang iron stock yang siap melanjutkan estafeta perjuangan untuk membangun negeri ini. Oleh karena itu Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia (BEM REMA UPI), yang merupakan suatu organisasi mahasiswa yang berada di lingkungan Perguruan Tinggi UPI dituntut untuk memiliki pola gerak yang memang menunjukan bahwa mahasiswa adalah solusi bagi permasalahan bangsa dan dituntut juga untuk mengoptimalkan fungsi Tri Dharma Perguruan Tinggi. 


     Setidaknya ada tiga peran utama mahasiswa yang mengacu pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yang merupakan wujud dari Fungsi Pendidikan; Fungsi Penelitian; dan Fungsi Pengabdian Masyarakat, yaitu; 1) Penjaga nilai berlandaskan kebenaran-kebenaran ilmiah selaras dengan ilmu dan pendidikan yang terus ditempa dan diterima di dunia akademis. 2) Agen perubahan ke arah yang lebih baik bagi masyarakatnya melalui riset/penelitian yang dapat dipertanggungjawabkan kebenaran ilmiahnya. 3) Problem solver atas masalah-masalah sosial yang ada di sekelilingnya. 


Ketiga hal tersebutlah yang akan melandasi gerak BEM REMA UPI yang akan berkontribusi terhadap almamater, bangsa, dan pendidikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar